MR • 05 Agt 2025 14:35
Waspada! Serangan Malware Fileless Terbaru: APT37 Sembunyikan Virus Lewat File Shortcut dan Gambar SelengkapnyaMultiple vulnerabilities memungkinkan eksekusi kode arbitrary dan privilege escalation pada seluruh ekosistem Apple
Apple telah merilis update keamanan darurat untuk mengatasi lebih dari 70 kerentanan serius yang memengaruhi hampir seluruh jajaran produk perusahaan teknologi asal Cupertino tersebut. Kerentanan yang paling berbahaya di antaranya dapat memungkinkan penyerang untuk mengeksekusi kode arbitrary dan bahkan memperoleh akses root pada perangkat korban.
Dari sekian banyak celah keamanan yang ditemukan, dua vulnerability paling kritis adalah:
CVE-2025-43187: Menjalankan perintah hdiutil dapat memungkinkan eksekusi kode arbitrary secara tidak terduga
CVE-2025-24119: Aplikasi dapat mengeksekusi kode arbitrary di luar sandbox atau dengan privilese yang ditingkatkan
Kedua kerentanan ini masuk dalam kategori "Execution" (TA0002) dengan teknik "Exploitation for Client Execution" (T1203), yang menunjukkan tingkat ancaman yang sangat serius bagi pengguna Apple di seluruh dunia.
Update keamanan ini mencakup hampir seluruh ekosistem Apple, termasuk:
iOS dan iPadOS: Versi sebelum 18.6 dan iPadOS 17.7.9
macOS: Sequoia (sebelum 15.6), Sonoma (sebelum 14.7.7), dan Ventura (sebelum 13.7.7)
watchOS: Versi sebelum 11.6
tvOS: Versi sebelum 18.6
visionOS: Versi sebelum 2.6
Center for Internet Security (CIS) telah mengkategorikan tingkat risiko sebagai berikut:
Entitas pemerintah besar dan menengah
Organisasi bisnis besar dan menengah
Pemerintah skala kecil
Entitas bisnis kecil
Pengguna rumahan
Eksploitasi kerentanan ini dapat mengakibatkan:
Pengambilalihan penuh sistem dengan privilese pengguna yang sedang aktif
Pemasangan program berbahaya tanpa sepengetahuan pengguna
Pencurian, modifikasi, atau penghapusan data sensitif
Pembuatan akses administrator baru oleh penyerang
Pelanggaran sandbox aplikasi dan akses ke data terlindungi
Pengguna dengan akses administrator berisiko mengalami dampak yang lebih parah dibandingkan pengguna dengan privilese terbatas.
Selain dua vulnerability utama, Apple juga mengatasi puluhan celah keamanan lainnya, termasuk:
Korupsi memori saat memproses file media berbahaya
Cross-site scripting universal melalui konten web malicious
Akses tidak sah ke data pengguna oleh aplikasi tertentu
Bypass sandbox yang memungkinkan aplikasi keluar dari lingkungan terisolasi
Privilege escalation hingga level root
Address bar spoofing di Safari
Akses tidak sah ke Keychain oleh penyerang lokal
Kabar baiknya, saat ini belum ada laporan mengenai kerentanan-kerentanan tersebut dieksploitasi secara aktif di alam liar. Namun, mengingat tingkat keparahan ancaman, para ahli keamanan siber sangat menyarankan pengguna untuk segera menerapkan update keamanan.
Update segera ke versi terbaru setelah melakukan pengujian yang sesuai
Terapkan prinsip least privilege pada semua sistem
Gunakan akun non-administrator untuk aktivitas sehari-hari
Aktifkan fitur anti-exploitation pada perangkat
Lakukan vulnerability scanning secara rutin
Implementasikan application allowlisting
Deploy Host-based Intrusion Detection/Prevention System
Lakukan penetration testing berkala
Blokir tipe file dan website yang tidak diperlukan
Terapkan network-based URL filtering
Buat proses manajemen vulnerability yang terdokumentasi
Lakukan remediation findings secara bulanan atau lebih sering
Implementasikan automated vulnerability scanning
Terapkan behavior prevention pada endpoint
Selain menerapkan patch keamanan, pengguna dan organisasi disarankan untuk:
Membatasi penggunaan website tertentu dan memblokir download berbahaya
Menggunakan digital signature untuk script yang diotorisasi
Menerapkan kontrol teknis untuk mencegah eksekusi software tidak sah
Melakukan monitoring berkelanjutan terhadap aktivitas mencurigakan
Informasi lengkap mengenai advisory keamanan ini dapat diakses melalui: Multiple Vulnerabilities in Apple Products Could Allow for Arbitrary Code Execution
MR • 20 Agt 2025 10:33
Celah Keamanan Berbahaya Ditemukan di GitHub Copilot dan Visual Studio Code Selengkapnya